Ketika hadir wacana global bahwa 2023 akan menjadi tahun yang suram dan berat bagi ekonomi Dunia, maka hal ini sepertinya tidak berlaku untuk Indonesia. Ekonomi nasional masih akan tetap tumbuh, ditopang oleh beberapa program kerja yang bersumber dari pengolahan kekayaan alam. Seperti konsistensi hilirisasi hasil tambang dan perkebunan. Ini saja sudah memberikan kegiatan proyek yang luar biasa besar. Bukan semata proyeknya saja, tapi juga kegiatan penunjang seperti jasa tambang, jasa kebun, dan jasa transportasi logistiknya.
Belum lagi di sektor migas yang melakukan pemboran masif dan percepatan proyek baik di hulu maupun hilir. Semisal proyek hilir strategis yakni pembangunan komplek Petrokimia sebagai substitusi impor. Ini juga terus berjalan baik oleh Pertamina, Chandra Asri, maupun Lotte Group. Sementara di infrastruktur, maka pembangunan IKN adalah proyek besar yang diharapkan menggerakkan permintaan akan material dan jasa penunjang konstruksi skala besar-besaran.
